1. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memperhatikan keberagaman siswa di dalam kelas. Pendekatan ini memungkinkan setiap guru untuk bertemu dan berinteraksi dengan siswa secara individual, sehingga siswa merasa tertantang dan kebutuhan belajarnya terakomodasi. Terdapat empat aspek utama dalam pembelajaran berdiferensiasi, yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa. Dampak dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi antara lain adalah setiap murid merasa dihargai, merasa aman, dan ada harapan bagi pertumbuhan. Pembelajaran berdiferensiasi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa, sehingga diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan ini meliputi penyesuaian terhadap konten, proses, produk, dan lingkungan belajar Selama pembelajaran berlangsung, guru memperhatikan bagaimana siswa belajar, apakah ada yang perlu dibantu dalam mengerjakan tugasnya, atau adakah siswa yang belum memahami secara jelas instruksi tugas yang diberikan. Setelah pembelajaran berakhir, guru kembali melakukan evaluasi sebagai penilaian hasil belajar di akhir mempelajari suatu materi.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak semua murid bisa diberi perlakuan yang sama. Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain; setiap orang merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan setiap siswa secara optimal. Melalui penerapan pendekatan ini, diharapkan setiap siswa dapat merasa dihargai, aman, dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.
2. Contoh Keragaman Anak di Kelas
Berdasarkan pengalaman PPL 1 saya di SDN 36 Banda Aceh pada kelas II. Terdapat beragam karakteristik siswa yang perlu diperhatikan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Beberapa contoh keragaman siswa di kelas II SDN 36 Banda Aceh antara lain:
- Perbedaan kemampuan membaca, Terdapat siswa yang sudah mampu membaca dengan lancar dan siswa yang masih kesulitan membaca. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan kebutuhan belajar setiap siswa dalam hal membaca dan memberikan tindakan yang sesuai.
- Perbedaan kemampuan matematika, Terdapat siswa yang sudah mampu menguasai konsep matematika dengan baik dan siswa yang masih kesulitan. Oleh karena itu, guru perlu memberikan tindakan yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa dalam hal matematika.
- Perbedaan gaya belajar, Terdapat siswa yang lebih suka belajar dengan cara visual, auditori, atau kinestetik. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan gaya belajar setiap siswa dan memberikan tindakan yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa.
- Perbedaan latar belakang budaya, Terdapat siswa yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan keberagaman budaya siswa dan memberikan tindakan yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa.
- Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu memperhatikan kebutuhan belajar setiap siswa dan memberikan tindakan yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap siswa. Dengan demikian, setiap siswa dapat merasa dihargai, aman, dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.
3. Disertai Teori Pendukung.
Dengan demikian, penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas II SDN 36 Banda Aceh akan memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa secara lebih efektif, mengakomodasi keragaman siswa, dan memberikan kesempatan pertumbuhan yang optimal bagi setiap individu.